Cari
Rabu, 02 Agustus 2017
Cartoons Indonesia - Mantan Ilmuwan NASA yang Mengatakan Bumi Kotak
Ketika membaca kata-kata teori bumi datar atau bumi bulat, netizen seakan bosan dengan perdebatan yang katanya hanya berisi omong kosong belaka, tapi tak ada habisnya dan kadang mengundang hasrat untuk gandrung membaca.
Manusia seperti terperanjat ketika bumi yang biasa diajarkan di bangku sekolah itu bentuknya bulat, tetiba dikatakan berbentuk datar, lengkap dengan teori dan data yang juga mencatut nama-nama besar dibaliknya.
Terbukti ketika kalian melihat postingan media sosial apapun dan siapapun yang memposting soal teori bumi datar vs bumi bulat, maka kolom komentar dari kubu pendukung kedua teori seketika berperang kata. Bahkan tidak jarang mereka mencemooh tanpa dasar hanya karena beberapa menit diatas saling silang pendapat soal bentuk planet yang katanya hanya satu-satunya terdapat mahkluk hidup didalamnya ini.
Melihat prilaku manusia yang saling serang tentang apa yang belum mereka lihat dengan mata kepala sendiri ini sebenarnya masih ada celah untuk bersyukur bahwa manusia hanya berbuat seperti itu. Kalian tentu ingat tentang kisah Galileo yang dihukum mati hanya karena bersikeras menyatakan bahwa bentuk bumi itu bulat. Dan siapa yang membunuhnya? Yap, dia adalah pendeta yang menyatakan bahwa bumi itu datar.
Betapa mudahnya sekarang mengemukakan dan mempertahankan pendapat tanpa perlu membayar "mahal". Sehingga bermunculan beberapa penganut bahwa bumi bulat, bumi datar, bahkan yang paling kuno adalah BUMI KOTAK.
Melupakan perdebatan bumi bulat vs bumi datar, mari kita cari tahu apa yang sebenarnya ada didalam benak mereka para pendukung teori BUMI KOTAK.
Prof. Keith Loore, seorang mantan ilmuwan NASA bercerita banyak bahwa bumi bulat adalah konspirasi maha besar. Beliau berkata bahwa bumi sebenarnya berbentuk KOTAK, setiap sisi bumi dibatasi oleh pegunungan tinggi dan lautan yang sangat berombak.
Bumi kita merupakan planet langka atau mungkin satu satunya yang berbentuk kotak, bentuk kotak ini juga membuat bumi sangat mendukung kehidupan untuk berkembang.
Perkataan beliau ini berdasarkan penelitian spektronomografi yang dengan teleskop Hubble tahun 2002 untuk mengetahui bentuk bumi dan benda langit lain. Dan berikut fakta yang diungkap beliau.
1. Jika bumi berbentuk bulat maka sangat tidak mungkin ada kehidupan didalamnya. Dikarenakan kurangnya gesekan dengan ruang kosmik yang menyebabkan rotasi bumi sangat cepat, tidak teratur dan tidak stabil.
Ketidakstabilan rotasi itu membuat kutub bumi mudah bergeser dan medan magnet bumi menjadi ratusan kali lebih kuat, yang akan melemparkan bulan dan satelit buatan yang mengorbit bumi.
2. Jika bumi berbentuk bulat, atmosfer akan menghasilkan banyak angin tornado yang akan memporak-porandakan permukaan bumi, suara bising juga akan tercipta.
Atom atom Oksigen di atmosfer akan bereaksi dengan udara, yang akan membentuk Uranium dan menciptakan radiasi nuklir radioaktif luar biasa dahsyat di bumi.
Aktivitas inti bumi juga akan terpengaruh, menjadi lebih aktif dan membuat gunung gunung menyemburkan lava pijar dan uap panas yang membakar permukaan bumi serta menyebabkan bumi gelap gulita.
Karena rotasi bumi yang begitu cepat juga akan menyebabkan air laut dan semua benda akan terlempar ke luar angkasa, sangat tidak mungkin ada air dan kehidupan jika bumi berbentuk bulat.
Sekiranya berdebat, agar diingat bahwa ini hanyalah teori kuno. Bukan fakta sesungguhnya yang didasari oleh data-data pasti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar